TERPESONA

TERPESONA
PANDANGAN PERTAMA

Kamis, 14 April 2011

LAPORAN PERTUMBUHAN M111 09 001



BAB I
PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG
Sebuah pohon – apapun jenisnya – selalu bersentuhan dengan dua macam perkembangan. Yang pertama adalah perkembangan ke atas. Dan yang kedua perkembangan ke bawah. Yang pertama berkaitan dengan aktivitas batang, daun, dan buah. Dan yang kedua berkaitan dengan aktivitas akar. Dengan proses pertumbuhan semacam ini, pohon tidak pernah melihat waktu sebagai bagian yang mengancam hidupnya. Sebaliknya pohon selalu melihat waktu sebagai sahabat dan cermin pertumbuhan dirinya. Semakin lama waktunya, sebuah pohon akan semakin memiliki akar yang dalam dan kuat. Begitu juga semakin lama waktunya, sebuah pohon akan semakin memiliki batang yang kokoh, daun yang lebat, dan – mungkin – buah yang banyak. Dalam arti inilah sebuah pohon akan selalu berdamai dengan waktu. Sebuah pohon akan selalu melihat waktu sebagai cermin pertumbuhan dirinya.
Proses pertumbuhan pohon ini secara analogis pada dasarnya dapat disejajarkan dengan pertumbuhan manusia. Hidup manusia pada umumnya dibedakan dalam tiga dimensi, yaitu dimensi personal, dimensi sosial dan dimensi spiritual. Tiga dimensi ini sekaligus menunjukkan arah dan tujuan perkembangan hidup manusia. Dimensi personal dan dimensi sosial merujuk pada perkembangan manusia secara horisontal. Sedangkan dimensi spiritual
merujuk pada perkembangan manusia secara vertikal. Manusia – dalam proses pemekaran horison horisontal dan vertikalnya – selalu mengandaikan waktu. Waktu, selain dilihat sebagai ruang perkembangan manusia, juga seringkali dilihat sebagai cermin perkembangan hidup manusia. Bilamana kita dikatakan tidak tumbuh? Kita dikatakan tidak tumbuh tatkala secara terus menerus terkungkung dalam kesempitan cinta diri; tatkala “mandeg” dengan urusan-urusan diri sendiri; tatkala tidak punya hati terhadap sesama; tatkala buta atau menutup mata terhadap peran dan campur tangan Tuhan dalam keseluruhan hidup kita.




B.   TUJUAN
1.    Mahasiswa mampu membandingkan dan mengidentifikasi pertumbuhan pohon yang ditanam rapat dan ditanam jarang pada suatu pohon yang sama.
2.    Mahasiswa dapat mengidentifikasi pertumbuhan pohon di antara bangunan.
3.    Mahasiswa bisa mengidentifikasi pertumbuhan pohon pada kondisi lain, misalnya pinggir danau, pinggir jalan, dan lain-lain.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.   Pertumbuhan Pohon
Pada daerah sedang, pertumbuhan mempunyai ciri berlangsung cepat pada awal musim semi dan lambat pada akhir musim panas dan berhenti pada musim gugur. Ciri pertumbuhan menunjukkan pula bahwa pada awal musim semi pemebelahan sel secara antiklinal maupun periklinal berlangsung dengan cepat.
Perpanjangan tunas, yang merupakan hasil akumulasi dari pembelahan sel dan perkembangan sel pada meristem pucuk, umumnya berlangsung lebih awal dari pada pertumbuhan diameter dan secara khas berhenti lebih awal dari pada pertumbuhan diameter. Kenyataan pertumbuhan meninggi sering terjadi dengan cepat pada awal musim semi dalam jangka waktu 7-10 minggu dan kemudian berhenti sama -sekali. Sedangkan di lain pihak pertumbuhan kambium umumnya berlangsung lebih lambat dan dalam jangka waktu yang lebih lama dan bahkan kadang-kadang berlangsung saampai awal musim gugur (J.G Haygreen dan J.L Bowyer, 1982).
B.   Sampel pohon

*      Gmelina arborea Roxb
Indonesia:
Jati putih
Gmelina arborea
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Asteridae
                         Ordo: Lamiales
                             Famili: Verbenaceae
                                 Genus: Gmelina
                                     Spesies: Gmelina arborea Roxb.
Gmelina arborea adalah pohon tumbuh cepat, mali yang meskipun tumbuh di daerah yang berbeda dan lebih memilih lembah subur basah dengan curah hujan 750-4500 mm. Ini tidak berkembang di tanah sakit-dikeringkan dan tetap kerdil pada tanah kering, berpasir atau miskin, kekeringan juga mengurangi ke bentuk semak.
Pohon Gmelina arborea mencapai sedang sampai tinggi besar hingga 30 m dengan ketebalan dari 1,2-4 lapisan klorofil tepat di bawah, kulit kuning pucat putih di dalam luar.
Pohon ini umumnya ditanam sebagai taman dan pohon jalan, tumbuh di desa-desa di sepanjang lahan pertanian dan di lahan masyarakat desa dan daerah kritis. Hal ini peminta ringan, toleran terhadap kekeringan yang berlebihan, tetapi cukup embun beku hardy. Ini memiliki kapasitas yang baik untuk pulih dari cedera embun beku.. pohon Gamhar coppices sangat baik dengan pertumbuhan kuat.. Pancang dan tanaman muda membutuhkan perlindungan dari rusa dan sapi
*      Alstonia scholaris
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Asteridae
                         Ordo: Gentianales
                             Famili: Apocynaceae
                                 Genus: Alstonia
                                     Spesies: Alstonia scholaris R. Br.
pule adalah pohon kecil yang tumbuh hingga 40 m dan gundul .. Kulit pohon ini keabu; branchlets yang deras lenticellate .
·         Pule darat memiliki batang yang lurus
·         memiliki pertumbuhan cepat, dengan pertumbuhan diameter bisa mencapai 3,5 cm/tahun dan pertumbuhan tinggi 1,5 m/tahun sehingga bisa dipanen dalam 10-12 tahun dengan diameter 30-40 cm dan volume sekitar 260 m kubik (dengan jarak tanam 3×2 m)
·         memungkinkan untuk dikombinasikan dengan tanaman lain (tumpang sari)
·         kayunya mudah diolah (digergaji, diserut, diukir, dibor), wajar jika menjadi kayu incaran para perajin dan pengusaha furnitur. Selain itu kayunya memiliki karakteristik ringan tapi cukup kuat dan awet.
·          kemampuannya menyimpan air, tanaman lain yang lebih populer mengemban fungsi ini adalah beringin.

*      Ceiba pentandra
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Dilleniidae
                         Ordo: Malvales
                             Famili: Bombacaceae
                                 Genus: Ceiba
                                     Spesies: Ceiba pentandra L. Gaertn

Kapuk randu atau kapuk (Ceiba pentandra) adalah pohon tropis yang tergolong ordo Malvales dan famili Malvaceae (sebelumnya dikelompokkan ke dalam famili terpisah Bombacaceae), berasal dari bagian utara dari Amerika Selatan, Amerika Tengah dan Karibia, dan (untuk varitas C. pentandra var. guineensis) berasal dari sebelah barat Afrika. Kata "kapuk" atau "kapok" juga digunakan untuk menyebut serat yang dihasilkan dari bijinya. Pohon ini juga dikenal sebagai kapas Jawa atau kapok Jawa, atau pohon kapas-sutra. Juga disebut sebagai Ceiba, nama genusnya, yang merupakan simbol suci dalam mitologi bangsa Maya.
Pohon ini tumbuh hingga setinggi 60-70 m dan dapat memiliki batang pohon yang cukup besar hingga mencapai diameter 3 m.
Pohon ini banyak ditanam di Asia, terutama di pulau Jawa, Malaysia, Filipina, dan Amerika Selatan. Di Bogor terdapat jalan yang di sepanjang tepinya dinaungi pohon kapuk. Pada saat buahnya merekah suasana di jalanan menyerupai hujan salju karena serat kapuk yang putih beterbangan di udara.




















BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Praktek  Pertumbuhan Pohon dan Kualitas Kayu dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 7 maret 2011. pukul 12.00 – selesai (kelompok). Di sekitarkampusUniversitas Hasanuddin (kawasan kampus agrokompleks dan gedung perkuliaha Pasca Sarjana beserta tegakan disekitar Fakultas Ilmu budaya).
Sedangkan praktek untuk pohon kondisi lain dilaksanakan pada hari kamis 14 april 2011, bertempat di lapangan sepak bola, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin Makassar.
B. Alat dan Bahan
            Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum pertumbuhan pohon yaitu :
1.    Pita Meter
2.    Kamera Digital
3.    Alat Tulis Menulis
4.    Abney Level
C. Prosedur Kerja
            Adapun prosedur kerja yang kami lakukan yaitu :
1.    Menentukan  lokasi pohon, dilakukan dengan mencari lokasi yang tepat untuk dijadikan tempat pengamatan sesuai dengan kriteria pohon yang telah di lakukan.
2.    Mengamati ketinggian pohon ketinggian dengan menggunakan abney level kemudian dicatat pada tally sheet pengukuran.
3.    Mengukur diameter batang dengan menggunakan pita meter, kemudian mencatatnya
4.    Mendiskripsikan pohon.
5.    Mendokumentasikan objek pengamatan/ pohon yang telah dijadikan sampel.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil          
No
Jenis Pohon
Diameter
Tinggi Pohon
Bentuk Tajuk
Bentuk batang
Tempat Tumbuh
1
Gmelina arborea
21,97cm
45 m
Kerucut
Silindris
Tumbuh Rapat
2
Gmelina arborea
32cm
25,43 m
Melingkar agak Kerucut
Bercabang
Tumbuh Tungal
3
Alstonia scholaris
147 cm
18,1 m
Melingkar agak kerucut
Silindris
Tumbuh diantara Bangunan
4
Ceiba petandra
51,9 cm
 m
Agak kerucut
silindris
Kondisi Lain

B. Pembahasan
1.    Tumbuh Rapat Gmelina arborea
Pada jenis pohon Gmelina arborea yang kami amati memiliki diameter 21,97cm, ketinggian 45m, tajuk yang sedikit atau kecil,memiliki batang yang tinggi lurus, dan memiliki percabangan yang sedikit karena memiliki pemangkasan secara alami. Pertumbuhan pohon didaerah rapat sangat berbeda dengan pertumbuhan yang tunggal karena mempunyai jarak tanam, unsur hara, air, mineral, maupun persaingan cahaya matahari yang berbeda sehingga mempengaruhi pertumbuhan pohon. Percabangan pada pohon Gmelina arborea sedikit karena mengalami pemangkasan cabang yang alami dan memiliki tajuk yang sedikit atau kecil, dimana cabang tersebut jatuh dengan sendirinya akibat jarak tanam yang rapat. Hal ini disebabkan karena kurangnya intensitas cahaya atau proses fotosintesis dan nutrisi yang diperoleh tumbuhan Gmelina arborea tersebut akibat adanya persaingan yang tinggi dengan tumbuhan jenis pohon Gmelina arborea yang lain.

2.    Pohon yang tumbuh diantara bangunan Gmelina arborea
Pada proses pengamatan bahwa bentuk tajuk Gmelina arborea kerucut, batangnya selinder karena di halangi oleh bangunan sehingga batangnya lebih silindris keatas. Hal tersebut dipengaruhi oleh keadaan suhu, fotosintesis biasanya meningkat dengan makin besarnya umur sampai tercapai suatu tingkat kedewasaan dan kemudian menurun dengan semakin bertambahnya umur, air tanah dapat menjadi faktor penting dalam fotosintesis karena proses fotosintesis menurun dengan adanya defisit air di dalam daun-daun, temperatur, cahaya sangat berperan dalam menentukan pertumbuhan suatu tumbuhan demikian pula dengan kelembaban serta temperatur.

3.    Pohon  yang tumbuh secara tunggal Gmelina arborea
Tumbuhan Gmelina arborea yang tumbuh secara rapat memiliki tajuk yang kerucut, bentuk batang yang silindris dan bercabang,memiliki diameter pohon 32cm, dan tinggi pohon 24,43m. Dengan ditanam tunggal pertumbuhannya akan cepat karena tidak ada tanaman lain yang memperebutkan cahaya matahari sehingga untuk mensuplai unsur hara sangat cepat dan mineral – mineral dalam tanah. Bentuk batang sangat dipengaruhi oleh bentuk tajuk itu sendiri. Dimana semakin besar tajuk, maka bentuk batang cenderung tidak selindris dan begitu pula sebaliknya.

4.    Pohon  yang tumbuh dengan kondisi lain Ceiba penatndra
Kapuk randu termasuk famili Bombacaceae. Tumbuhan tropis ini, tumbuh baik pada pada ketinggian kurang dari 350 m dpl. Curah hujan yang sesuai berkisar antara 1 500 - 3 000 mm/tahun dengan musim kering cukup kuat. Agar tumbuh baik diperlukan tanah yang subur, bertekstur gembur, dan solum dalam. Namun masih dapat tumbuh pada tanah lempung liat dan margalit.
Tinggi pohon dapat mencapai 20 m dengan diameter sekitar 50 cm. Bertajuk tipis dan percabangannya bertingkat. Dalam satu tahun, kapuk randu berbunga 3-4 kali, dimulai pada pertengahan Mei. Buah masak pada bulan September ditandai dangan warna buah cokelat keruh.
Namun dari hasil pengamatan saya sendiri, pohon kapuk randu ni berdiaeter 51, 9 cm. dengan tinggi lebih kurang 20 m. yang saya amati poho tumbuh di tengan lapangan, yang pastinya sinar matahari langsung mnerpanya, hingga ke lantai hutan/ tanah. Namun anehnya disamping pohon ini terdapat sebuah pohon yang sudah mati dengan kondisi tanpa sehelai daun dan keaadaan yang kering yang menjadi pertanyaan dari kondisi ini, apakah pohon kapuk randu ni, menyerap hampir semua unsureharayang berada disekitar kawasan tersebut. Lantas pohon yang disebelahnya mati. Menurut predikdi saya dengan melihat pohon tersebut di lapangan, menyebabkannya terlalu banyak menyerap sinar matahari yag tidak diseimbangi oleh penyerapan air. Yang mengakibatkan proses fotosintesa da respirasi tidak normal, menghasilkan daun yang kurang dan buah yang sama sekali tidak tampak (tahu kuran jelas bentuknya).









BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
            Adapun kesimpulan yang dapat saya tarik yakni :
1)    Bahwa pohon yang tumbuh dengan kondisi tunggal, dapat tumbuh dengan baik, dikarenakan tidak terjadi persaingan dalam memperoleh unsure hara (makro dan mikro) dan cahaya matahari.
2)    Tajuk pohon berbeda- beda, tergantung dari kondisi tempat tumbuh.
3)    Pada pohon yang jarak tanamnya deka, dijamin pertumbuhannya tidak akan normal. Hal ini karena terjadinga persaingan dalam memperoleh sinar matahari da unsure harauntuk berfotosintesis/ berkembang.
4)    Pohon kapuk randu, tidak berdaun rimbun dikarenakan, kurangnya sumber air, sehingga proses pertumbuhan mengalami gannguan, dau yang membentuk taj kurang tampak. Dan dapat diprediksikan pohon ini lambat laun akan mati, jika tidak diberi perakuan silvikutur yang sesuai dengan kondisinya.seperti dengan kondisi pohon disebelahnya yang kelebihan sinar matahari, sampai mati.
B. Saran
            Untuk saran, sebaiknya ada fasilitas yang dilengkapi oleh pihak fakultas seperti alat ukur demi kelancaran praktikum, sehingga menghasilkan data yang akurat. dan bimbingan/ asistensi, agar laporan ini sudah layak/ baik.


DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Jati. Diakses pada http://id.wikipedia.org/wiki/jati.html tanggal 5 April 2011
Brown, C.L.1971 : STRUCTURE AND FUNCTION, springer-verlag, Vienna.
Khaerudin. 1994. Pembibitan Tanaman HTI. Penebar Swadaya, Jakarta


LAMPIRAN GAMBAR
1)    Pertumbuhan pohon yang tumbuh secara rapat

 
a.    Gambar tajuk Gmelina arborea
b.    Gambar batang Gmelina arborea
c.    Gambar jarak tanam Gmelina arborea

2)    pohon yang tumbuh diantara bangunan























3)    Pohon  yang tumbuh secara tunggal
Gambar tumbuhan Gmelina arborea secara tunggal


4.   pohon yang tumbuh dikondisi lain Ceiba pentandra



DSC00898.JPG
IMAG0264.JPG
IMAG0265.JPGIMAG0272.JPG



IMAG0271.JPG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar